Tiga Banjar
yang ada sekarang pada waktu itu belum ada, yang ada adalah nama banjar
terletak sebelah utara palemahan
Karanganyar dan sekarang liumrah disebut Klanganyar. Sebelah barat laut
terletak palemahan Pedukuhan (Dukuh) penuh dengan tamannya yang indah .
Palemahan tetap terpatri dengan nama” Dulun Taman” artinya Taman ada disebelah
bawahnya, kuburannya ada disebelah selatan yaitu, sebelah utara palemahan
Karanganyar tetapi kehidupan disini
tidak bisa dipertahankan karena adanya
bencana tanah longsor yang lumpurnya dan batuannya melanda palemahan
banjar yang indah itu. Kemana mereka pindah, jelas arahnya selatan yaitu
palemahan yang sekarang bernama Klanganyar
yang artinya pekarangan pekarangan baru atau pemukiman baru. Berapa
jumlah penduduknya, jelas jauh lebih sedikit dari sekarang. Kehidupan disinipun
tidak lama dan bergeser keselatan lagi yaitu seperti lokasi sekarang dan
kemudian berkembanglah kehidupan ditempat lain. Kenapa mereka bergesr ke
selatan ,boleh jadi dengan pertimbangan kuburan harus keselatan, boleh jadi
lahan Karanganyar masih diancam bahaya banjir dari utara, mereka telah sepakat
bahwa palemahan ini relatif lebih aman, tetapi nama “Besan” sendiri belum
muncul dan dari mana asal mulanya dari
kata “ Ka – Bes Bes atau kebesan dari suatu wilayah yang dapat direbut atau
dijarah dari tangan musuh. Kalau demikian dimana perang itu berkobar atau
wilayah siapa yang direbut ceritanya sebagai berikut :
Dipalemahan
diatas yang sekarang bernama “ Abah”
disini dulu berkuasalah seorang
Pedanda (pendeta) yang bernama Pedanda Sakti Abah, nama beliau diabadikan
sebagai bukit Abah dan palemahan Abah
sekarang. Adapun bukti kehidupan itu jelas ada
yaitu sebuah merajan di puncak bukit dan sekarang orang – orang yang
pernah di bawah kekuasaan Pedanda Sakti
Abah balik kembali. Bagaimana mereka tahu tempat itu ada disitu ? Tentu hasil
hasil tenung atau meturun baas pipis atau karena sakit dan mimpi bahwa mereka
harus nyungsung merajan tersebut . Sedangkan orang – orang itu berasal dari
tempat yang cukup jauh seperti Kecicang di Karangasem sebagai bukti lagi pura
Abah Kangin disungsung oleh krama desa Besan, tetapi orang – orang Gegelang
diwilayah Karangasem baru – baru ini
turut nyungsung, sedangkan dulu mereka tidak ambil bagian dalam pelaksanaan upacara
tersebut. Kenapa mereka turut serta, tak lain karena metuun baas pipis
(metenung).
Apakah karena
perang lantas saling bes – bes atau wilayah ini bagian dari wilayah lain atau
kebebasan dari suatu kekuasaan Pedanda Sakti Abah tersebut. Cerita sangat
fantastis dimana diceritakan kalahnya Pedanda
Sakti Abah karena kulkulnya yang keramat dihuni tabuan (tawon) galak, sehingga tidak ada yang berani nepak
kulkul tersebut dan berakhir dengan kekalahan Sang Pedanda Sakti tersebut.
Siapa yang mengalahkan mereka? tentu
saja suatu pasukan yang kuat dibawah seorang Manggala perang juga . Melihat
wewidangan diatas brnama Abah. Bagaimana
dengan nama “ BESAN” tidaklah diambil dari nama seorang yang menang perang.
Bukti –bukti belum dapat diungkap walau sudah dijajagi walaupun secara pasti
masih belum didapatkan ,tetapi nama ini cukup menarik dan memikat setiap orang
yang mendengarkan.
Pergolakan
diperbatasan cukup mengancam kehidupan diwilayah ini, sebagai bukti bahwa
sampai – sampai kaum wanita angkat senjata dengan disertai pukulan kentongan,
teriakan sorak sorai agar musuh dari arah barat takut melewati
perbukitan,begitulah pertarungan hidup atau mati. Apakah perang saling BES-BES
atau saling rebut kembali muncul nama
antik Desa Besan masih belum ada data –
data yang cukup menunjang argumen tersebut.
Bukti pertarungan yang menentukan bahwa wilayah bagian
bawah Besan hampir semua terbagi menjadi
hak milik perorangan sedang lahan bagian atas menjadi saksi hidup yang tak
dapat dipungkiri bahwa orang – orang Besan mendapat hadiah tanah yang demikian
luasnya sebagai laba pura. Dalam pertarungan yang menentukan ini jelas silih
berganti menguasai wilayah ini tegasnya
SALING BES –BES lahan ini BESBESAN dari wilayah lain. Menurut cerita
orang –orang tua bahwa nama BESAN berasal dari kata saling bes-bes. Demikian
sejarah nama Besan yang terpantau sampai sekarang tentu saja asal usul ini
perlu diuji dengan data lain atau analisa dengan ditunjang dengan data-data dan
bukti yang lengkap.
0 komentar:
Posting Komentar